Minggu, 27 September 2020

Pengertian Kebugaran Jasmani, Manfaatnya bagi Tubuh, serta unsur-unsur di dalamnya

Hallo sis, siswa maksudnya..kalian tahu ndak apa itu kebugaran jasmani? Yap! Kebugaran jasmani berasal dari kata bugar dan jasmani. Bugar artinya sehat, jasmani artinya tubuh/ raga. Maka jika digabung kebugaran jasmani berarti tubuh yang sehat. Karena begitu pentingnya tubuh yang sehat untuk menjalani hidup ini, maka yuk kita pahami secara detail tentang kebugaran jasmani.

A. Pengertian Kebugaran Jasmani

Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh dalam menyesuaikan beban fisik yang diterima karena melakukan kegiatan sehari-hari. Jadi, kebugaran jasmani bisa dibilang suatu kebutuhan yang perlu dipenuhi seseorang agar dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa mengalami kelelahan yang berlebih. Dengan kesehatan jasmani yang bagus seseorang bisa menimbang kemampuan fisiknya dalam menjalani kesibukan sehari-hari. Semakin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang, maka makin bagus pula kemampuan kerja fisiknya. Jadi, makin sering olahraga justru membuat Anda menjadi tidak mudah lelah. Dengan latihan kebugaran jasmani, daya tahan tubuh Anda bisa lebih meningkat. Tak hanya itu, kebugaran jasmani juga berguna untuk merawat kulit. Orang yang terbiasa melakukan olahraga biasanya memiliki kulit yang terlihat lebih kencang dan sehat. Masih banyak tentunya manfaat melakukan latihan kebugaran jasmani. Berikut ini Bola.com merangkum dari laman Salamadian, Rabu (3/6/2020), manfaat dan apa saja unsur kebugaran jasmani.

B. Manfaat Latihan Kebugaran Jasmani

1. Terhindar dari berbagai penyakit
Latihan kebugaran jasmani secara rutin bisa membuat seseorang terhindar dari penyakit. Dengan latihan kebugaran jasmani, Anda dapat membuat jantung bekerja lebih aktif. Olahraga membuat peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh menjadi lebih lancar. Jika melakukan aktivitas ini secara rutin, daya tahan dan kerja jantung makin membaik sehingga akhirnya jantung Anda sehat dan terhindar dari segala macam risiko, seperti gagal jantung, penyakit jantung koroner, hingga stroke. Selain penyakit jantung, hipertensi bisa menyerang seseorang dengan kualitas kebugaran jasmani rendah.

2. Menjadikan tubuh ideal dan mencegah obesitas.
Latihan kebugaran jasmani yang dilakukan secara terus menurus bisa membakar kalori dalam tubuh. Banyak orang-orang yang melakukan olahraga lantaran ingin memiliki tubuh indah dan jauh obesitas. Dengan berolahraga, lemak yang tertimbun di bawah kulit terbakar bersama kalori yang dipakai saat olah tubuh. Kondisi tersebut bisa membuat tubuh tampak lebih ideal. Satu di antara penyebab obesitas, yakni kurangnya aktivitas tubuh dan terlalu banyak menimbun lemak. Itulah sebabnya latihan kebugaran jasmani sangat diperlukan.

3. Menurunkan risiko kanker
Setiap orang memiliki risiko terkena kanker. Namun, risiko tersebut bisa ditekan dengan cara melakukan latihan fisik demi meningkatkan kualitas kebugaran jasmani. Seseorang yang memiliki kebugaran jasmani yang tinggi memiliki risiko terkena kanker relatif kecil.

4. Meningkatkan mood dan daya energi
Beberapa orang menganggap berolahraga dapat membuat tubuh terasa lelah, terutama setelah berjam-jam bekerja di kantor. Namun, perlu dibedakan antara lelah berolahraga dengan kelelahan karena stres. Pada dasarnya, lelah selepas berolahraga dapat membuat tubuh menjadi lebih rileks, pikiran lebih tenang, dan Anda jauh lebih ceria. Dengan begitu, seseorang dengan kebugaran jasmani yang tinggi, umumnya akan memilik kondisi psikologis yang baik. Melakukan latihan fisik ringan untuk menjaga kebugaran jasmani bisa menjadi cara memiliki mood yang bagus.

C. Unsur-unsur Kebugaran Jasmani

1. Kekuatan
Kekuatan merupakan bagian dari kebugaran jasmani yang menggunakan kemampuan fisik seseorang, terutama dalam hal penggunaan otot. Beberapa latihan fisik yang melibatkan kekuatan otot ialah sit up, push up, dan squat jump.

2. Daya tahan otot
Daya otot merupakan unsur kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kemampuan otot untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Beberapa latihan untuk melatih daya otot ialah side jump, vertikal jump, dan front jump.

3. Daya tahan jantung paru-paru
Daya tahan berhubungan erat dengan stamina agar bisa melakukan aktivitas dalam jangka waktu lama. Untuk memiliki daya tahan tubuh yang bagus memerlukan latihan yang kompleks untuk meningkatkan kinerja paru-paru, jantung, sistem peredaran darah, dan kekuatan otot. Latihan yang bisa diterapkan untuk meningkatkan daya tahan, ialah jogging atau lari minimal selama 30 menit sehari.

4. Kecepatan
Kecepatan dalam kebugaran jasmani dimaknai sebagai kemampuan agar seseorang bisa melakukan tugas dengan baik dan benar. Satu di antara latihan untuk meningkatkan kecepatan ialah lari.

5. Kelincahan
Kelincahan merupakan unsur kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kemampuan menyesuaikan diri dengan keadaan saat melakukan aktivitas sehari-hari. Beberapa latihan yang bisa dilakukan untuk melatih kelincahan, seperti berlari naik turun tangga dan zig-zag.
setelah membaca uraian materi, sebagai latihan jawab beberapa soal dibawah ini dan tuliskan di kolom komentar dibawah.

1. Sebutkan Unsur-unsur Kebugaran Jasmani!
2. Tuliskan Manfaat latihan kebugaran jasmani!
3. Bagaimana cara melatih kekuatan otot?
4. Bagaimana cara melatih kecepatan?
5. Bagaimana cara melatih kelincahan?

Berbagai Bentuk Kursi lenong Betawi


Dari aspek bentuk, kursi Betawi memi-
liki bentuk yang khas,dari masa ke masa yaitu lengkungan pada sandaran menyerupai
pagar, yang membedakan hanya material,
finishing, juga bentuk railing. Tetapi bentuk dasarnya sama dengan sandaran punggung yang menyatu dengan sandaran tangan melingkar merendah ke arah depan.

beragam.
Dilihat dari beberapa bentuk kursi Be-
tawi tersebut, semuanya memiliki sandaran
berbentuk setengah lingkaran yang meling-
kar merendah kearah depan menyatu men-
jadi sandaran tangan. Bentuk kaki ada yang
melengkung, ada juga yang lurus, bentuk
tersebut mengindikasikan gaya yang hadir
pada masa kursi tersebut dibuat. Hal terse-
but membuktikan bahwa datangnya budaya
dari bangsa asing akan menambah kera-
gaman bentuk dan gaya pada kursi Betawi.
Sama dengan kursi lain pada umumnya,
kursi Betawi pun memiliki aspek/bagian
yang menjadi kesatuan secara keseluruhan.
Visualisasi gaya kompeni mencermin-
kan adanya pengaruh dari Eropa pada ben-
tuk kaki kursi, dan Cina pada lengkung
pembatas bidang, terutama pada sandaran
kursi. Percampuran gaya disebabkan pada
abad ke-17 hingga abad ke-18, di Eropa tim-
bul perhatian atau kesenangan pada seni
Timur. Unsur hias yang disenangi terutama
berasal dari kebudayaan atau kesenian Cina.
Perkembangan gaya campuran ini mencapai
puncaknya di Inggris pada masa pemerin-
tahan Queen Anne, tahun 1702-1714, sehing-
ga gaya tersebut disebut gaya Queen Anne
(Gloag, 1977:417).



Salah satu contohnya adalah bentuk kaki
yang melebar seperti gaya Queen Anne di atas. Ini
menandakan bahwa pada masa itu gaya
Queen Anne sudah menjadi mode di zaman-
nya, sehingga pengadopsian yang disesuai-
kan dengan kebutuhan akan memperkaya
ragam bentuk kursi Betawi.

Stok masih ada 2 set dirumah, mari dilarisi untuk mengisi perabot rumahnya. Rp. 2,1

Kamis, 17 September 2020

Dengan melakukan hal-hal ini saya jadi tahu diri.



1. Duduk slonjoran dan cium lutut.
Jika masih bisa rapat antara badan dengan kaki artinya kelenturan masih baik, jika masih terlalu renggang apalagi jauh antara badan dengan kaki, wah itu artinya perut sudah makin tebal.



2. Melakukan balapan lari.
jika selalu kalah artinya kecepatan geraknya memang sudah makin payah.



3. Pukul sansak dirumah sendirian.
Jika hanya mampu bertahan pukul 2-3 lagu saja artinya daya tahan tubuh mulai menurun.


4. Minta di paucing pad
jika sudah kebanyakan salah dan telat pukul artinya respon/reflek terhadap umpan menurun


5. Sparing patner
jika selama ronde berjalan kebanyakan kepukul bersih, artinya ketrampilan menghindar juga reaksi menurun, meski masih ada sedikit nyali.

Dan yang terakhir saya mengajak pada semuanya agar selalu merawat diri dengan berolahraga selain agar badan tetap sehat juga sebagai sarana mengukur diri, seberapa tingkat kemampuannya.


Rabu, 16 September 2020

Di balik kata-kata yang mereka sebut sebagai puisi


Nona, aku selalu ingin menyenangkanmu
Mungkin salah satu caranya yang bisa ku lakukan
Hanya dengan menjadikan mu jantung dari setiap tulisanku
Mau bagaimana lagi, aku hanyalah sepi yang bersembunyi
Di balik kata-kata yang mereka sebut sebagai puisi

Suatu saat nanti ketika kau baca tulisan ini, Nona (entah kau akan membaca atau tidak)
Aku hanya berharap kau mulai mengerti seperti apa sepi
Yang semakin bertambah dalam kepalaku, yang perlahan tumbuh menjadi rindu
Lalu kau menjadi tahu bagaimana kau berubah menjadi warna-warni di dalam kepalaku
Melukis pedih dengan bentuk seperti pelangi

Nona, aku selalu setia mempersilahkan malam membuat mataku terpejam
Sebab hanya di dalam mimpi ku jumpai rinduku mampu menggengam; aku merasa tentram
Sebab aku masih ingat tentang apa yang disampaikan pagi
Bahwa selepas malam memanjakanku dengan lembut, sepi akan membelengguku dengan gulita
Dan bagi sepi, tiada kata terlalu dini untuk menemani

Saat jemariku sibuk mencari huruf (bahkan sampai browsing sana-sini..) untuk mengisi tulisan ini
Isi kepalaku malah asyik sendiri mengingat tingkah lucumu
Lalu tawa dan suaramu dijadikan 'soundtrack' yang tak bisa dipisahkan dari telinga ini
Lucu memang, tapi begitulah kenyataannya


Nona, pernahkah kau bayangkan sesuatu yang mungkin memang kau tak ingin membayangkannya?
Pernahkah kau bayangkan bagaimana rasanya pura-pura bahagia pada sesuatu yang mereka anggap cinta,
Sementara Ia memikirkan sebagai yang istimewa pun tidak?
Bagaimana rasanya memperjuangkan cinta,
Sementara kau tak menjadi kebahagiaan yang Ia inginkan?
Bagaimana rasanya memendam rindu sendirian,
Sementara Ia tak pernah tahu bahwa selama ini kau memperhatikan?
Bagaimana rasanya menemani rasa sepi seseorang,
Sementara kau tak pernah menjadi pilihan saat hatinya sendirian?

Hai Nona-Nona, Banyak orang bilang, 'untuk membuat seseorang jatuh cinta, cukuplah dengan kau buat Ia tertawa'
Tapi kepadamu, aku jatuh cinta justru saat melihatmu tertawa
Entahlah aku pun bingung pada diriku sendiri

Tahu kah kau, Nona..
Di kepala ini semesta kata berputar tak beraturan
Dan kau masih menjadi tema yang selalu ingin aku tuliskan
Mungkin untuk saat ini kenikmatan melihat tingkah lakumu cukup bagiku
Aku rela menunggumu beberapa saat
Jika apa yang ku dapat setimpal dengan waktuku yang terbuang
Mungkin aku hanya perlu bersabar, sebab aku tahu bahwa hati bukanlah pintu baja
Dan semoga saja lambat laun akan lebih dari ini
Sungguh mencintaimu itu menyenangkan.

Sudah larut malam..
Baiknya aku akhiri tulisan ini
Esok hari aku akan menyapamu
Lekaslah tidur, sebelum seorang bapak mengetuk pintu minta sebungkus rokok dari daganganmu
Maafkan bila segala tingkah laku, ide-ideku salah dan keliru.
Satu hal yang pasti, semua aku lakukan karena kalimat pertama tulisan ini.

#copas_pejuangsenja014#


Mohon Maaf para pembaca sekalian, numpang promosi njih...hehe..
silahkan yang mau mengisi rumahnya dengan perabot sederhana murah berkualitas, bisa datang ke toko kami.

kontak WA:085728089988 / 081548769210

Senin, 14 September 2020

Setiap orang memiliki parameter yang bervariasi dalam melihat, meneliti dan menghadapi masalah.


Rasanya tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak punya masalah setiap harinya. Saat matahari mulai terbenam, bahkan sebelum virus Corona menyerang Indonesia Raya ini saja banyak orang yang menjalani harinya dengan masalah. pulang kemalaman, lupa maghrib, tak sempat nyapu halaman, lupa bawa dompet ke pasar, sudah kerja bener-bener dibilang makan gaji buta, sekolah anak berkali-kali dibatalkan masuk tatap muka( ini jelas juga ngrepotke guru merancang materi ajar), anak mulai jenuh dengan tugas-tugas daring, anak tak semangat olahraga dengan bapaknya, jatuh tempo angsuran sudah dekat belum ada duit, mau ambil koperasi kok ternyata pinjaman masih banyak, kuota internet ternyata habis nunggu bantuan dari pemerintah belum juga turun, kendaraan saatnya pajak e..harus mutasi lagi, pajak PLN+PAM juga belum bayar, Saudara mau mantu harus bantu materi dan sebagainya. Masalah seakan menjadi makanan sehari-hari yang mengenyangkan perut kita. Kalau tidak ada masalah, kita tidak hidup. Hanya saja kita kadang lupa bahwa semua orang punya masalah sendiri-sendiri dan cara yang berbeda untuk menyelesaikannya. Namun tidak jarang kita suka menyamakan kondisi mereka dengan kita. Seolah-olah kita paham betul akan apa yang mereka hadapi.

Kita kadang lupa bahwa semua orang punya masalah sendiri-sendiri dan cara yang berbeda untuk menyelesaikannya.


Ingat, setiap orang memiliki parameter yang bervariasi dalam melihat, meneliti dan menghadapi masalah. Terdapat variabel-variabel tertentu untuk mengukur besar-kecilnya masalah. Tergantung dari masing-masing pribadi itu sendiri. Tergantung dari sudut pandang siapa. Contohnya saja, ketika ada satu masalah Toko kelontong dan mebelnya sepi pembeli. Bagi mereka yang hidupnya berkecukupan istilahnya uang belum habis sudah ada lagi, mungkin kondisi macam itu tidak menjadi masalah besar. Tapi coba bayangkan jika ada seseorang yang sedang pas-pasan dan faktor sepinya pembeli tersebut menjadi beban baginya untuk bagaimana cara mengatur ulang rencana-rencana yang sudah dibuat. Akan jadi masalah besar, bukan? Itulah mengapa semakin dewasa kita harus belajar untuk tidak menilai satu masalah selalu dengan sudut pandang kita sendiri, membuat asumsi, dan prediksi kita untuk orang lain. Jika memang kita dibutuhkan untuk memberikan pandangan, pertama-tama posisikanlah diri pada situasi orang tersebut.

Sudah membudaya memang di negara kita tentang bagaimana banyak orang ingin ikut campur dalam masalah orang lain keppo lu. Sistem kekeluargaan yang diterapkan seringkali membuat kita ingin ikut terlibat dalam masalah orang lain. Bermaksud membantu meski sebenarnya secara tidak sadar kita sedang memainkan peran sebagai pahlawan. Tidak salah. Hanya untuk beberapa kasus kita harus tahu batasan kapan perlu memberikan pendapat kapan harus menjadi pendengar yang baik saja. Merasa tidak kalau kita juga pernah berusaha memberikan tanggapan yang justru membuat orang tersebut berpikir negatif?

Semakin dewasa kita harus belajar untuk tidak menilai satu masalah selalu dengan sudut pandang kita sendiri, membuat asumsi, dan prediksi kita untuk orang lain.

Berawal dari fenomena ini di mana saya yakin sebagian orang mengalaminya tapi enggan membicarakannya, tercetuslah ide untuk menuliskannya dalam sebuah curhatan ra pati penting ini. Dalam setiap kata dan kalimat dalam medsos yang sering kali di posting pun terdapat curahan hati yang membahas betapa semua orang punya masalah dan kita tidak perlu berusaha menjadi orang yang lebih dari mereka untuk memberikan inspirasi. Tidak perlu menjadikan diri lebih menderita, lebih sedih atau bahkan lebih baik dari mereka yang sedang bermasalah. Meskipun begitu, saya tidak berniat untuk memaksakan siapapun untuk dapat sependapat dengan saya. Saya hanya ingin menuangkan cara saya melakukan terapi berdamai lewat menulis kata demi kata.

Orang-orang yang merespon tulisan ini seakan menjadi narasumber atas fenomena ini. Mereka merasa terwakili dengan ungkapan-ungkapan yang saya jalin dari satu contoh masalah ke masalah lain dengan bahasa yang mudah dicerna. Ternyata banyak orang yang merasakan seperti saya. Hanya ingin didengarkan namun tak sedikit yang ingin mencoba menjadi pahlawan untuk mengeluarkan saya dari masalah. Padahal saya percaya bahwa semua orang sebenarnya sudah punya jawaban masing-masing terhadap masalahnya. Mereka hanya ingin menemukan respon atas apa yang hendak menjadi keputusannya. Kalau dipikir-pikir lagi, kita tidak berhak untuk mempengaruhi keputusan seseorang. Terutama saat mereka tidak meminta suara kita untuk masuk ke dalam pikirannya. Maka dari itu ada baiknya kita bertanya terlebih dahulu apakah orang tersebut perlu ditanggapi atau tidak. Kemudian jangan sampai mengajak berdebat dengan mempertahankan opini. Berdiskusi. Itu kuncinya mencegah pertentangan.

Tidak perlu menjadikan diri lebih menderita, lebih sedih atau bahkan lebih baik dari mereka yang sedang bermasalah


Sebaliknya, ketika kita bermasalah dan bercerita pada orang lain kita harus memahami bahwa terdapat konsekuensi dari hal ini. Mungkin saja respon dari orang tersebut tidak sesuai dengan pemikiran kita. Mungkin saja orang tersebut tidak akan membuat kita merasa lebih baik. Kita tidak bisa mengendalikan orang lain untuk mendebat atau tidak saat kita mulai bicara. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda di mana memiliki pemahaman tersendiri soal kehidupan. Meski bukan berarti kita jadi harus tidak berani mengungkapkan sesuatu, yang perlu kita lakukan hanyalah lebih selektif. Harus tahu siapa lawan bicara kita. Apakah dia memang menjadi orang yang tepat untuk mendengarkan keluh kesah kita atau dia cukup mengonsumsi informasi tertentu saja. Jika memang terdapat argumen, ya sudah diterima. Dijadikan pelajaran bahwa lain kali mungkin kita bisa memilah masalah yang mana dan untuk diceritakan ke siapa. Jangan memaksa dia harus memberitahu solusi sesuai harapan kita. Dah gitu aja..

Kamis, 10 September 2020

BERANI saja DULU...

 

Saya tamatan Sarjana Pendidikan kepelatihan Olahraga dari Universitas yang cukup ternama di kota solo ( Universitas Sebelas Maret). Eit tunggu dulu kisana, jangan berpikir saya pintar atau dari keluarga banyak duit. Jadi begini kisana, Awal kisah akan saya mulai dari remaja saja, entar kalau dari bayi kelamaan ceritanya.

Waktu itu saya lulus dari SMP dengan nilai lumayan baik( beruntung saja dapat nilai baik) oleh karenanya saya beranikan diri daftar di SMA negeri favorit no.2 dikota saya ( SMA N 2 Sragen ). Waktu berjalan, karena awalnya hanya bermodal beruntung dapat nilai lumayan baik dan sedikit keberanian akhirnya hanya bertahan 1 tahun saja disana. Karena beberapa alasan berkaitan dengan olahraga yang saya tekuni waktu itu dan kebetulan lokasi latihan ada di kota solo maka saya beranikan diri untuk pindah sekolah sekalian ke SMA negeri di kota solo, ( SMA N 6 Surakarta) entah favorit tingkat berapa kala itu, ndak paham. Pokoknya bisa masuk ke sana sudah alhamdulillah( dapat bantuan dari pelatih tinju Top alm. Tajri Papanya
Fadila Albana
). singkat cerita Pada awal semester karena modalnya hanya keberanian itu maka nilainya juga maaf "mawuttt" hingga akhirnya bisa beradaptasi dengan lingkungan dan sedikit demi sedikit mulai dapat nilai lebih baik, cuma lebih baik lho ya bukan terbaik. Waktu terus berjalan hingga akhirnya bisa lulus SMA juga. Lulus dari SMA negeri disolo itu bagi saya waktu itu wisss pokok'e ra umum rasane. Lha wong modalnya ya hanya berani, po ra wis elok?
Setelah lulus lagi-lagi bermodal sedikit keberanian serta mendengar saran dari konco kost-kostan dan dukungan dari kangmasku
Suripto
, Muryanto dan mbakku
Sumarni
maka saya memberanikan diri untuk daftar UMPTN di Universitas sebelas maret lokasinya barat jurug. Prinsipnya simpel saja" keterima ya syukur ndak keterima ya wajar, memang ya ndak ada modal pinter, adanya cuma berani". Lanjut waktu pengumuman tiba, e..lha kok diterima. Karena awalnya hanya modal berani, akhirnya waktu sudah mulai daftar ulang atau registrasi mahasiswa baru jadi bingung sendiri, terus dapat duit dari siapa. Setelah sambat kesana-kemari sambil pasang muka melas, tak disangka mbakyuku marni ( seingatku dulu masih kerja di Batam ) dengan sukarela mengirimi duit buat registrasi, pesannya cukup dalam" Uripmu kudu luweh apik timbang mas-mas lan mbakyumu!". (entah kenapa saya agak bergetar saat menulis kalimat pesan yang satu ini). Oke akhirnya satu masalah selesai dan masa-masa menjadi mahasiswa baru pun dimulai, ( sebenarnya disinilah bagian yang banyak sekali tantangannya, tapi biar dibagian lain saja diceritakan). Dan saya yakin ini adalah pengalaman satu-satunya dikeluarga saya, karena tidak ada yang lanjut kuliah selain saya. kenapa begitu, balik lagi ke atas semua karena masalah ekonomi.
Waktu terus berjalan, karena dari awal modalnya lebih banyak pada sisi keberaniannya maka hasil akhirnya juga cenderung biasa2 saja, capaian akhir IPK 2,8 masih cukup buat daftar PNS, tapi tidak cukup buat daftar mengajar di sekolah favorit macam sekolah IT IT gituan dan juga tidak cukup buat syarat dapat beasiswa S2.( kayaknya yang ini ngimpiku keduwuren ).

Setelah lulus, berkat bantuan mas
Danang Sutrisno
( senior kampus juga pemain sepakbola top di kelurahan saya waktu itu, entah kenapa kok tahu-tahu hadir dihidup saya dan memberi saya banyak bantuan dan motivasi saat saya agak galau pasca lulus) akhirnya saya dapat sekolah tempat ngajar di solo dan tak disangka pada saat bersamaan dapat sekolah ajar di Sragen berkat bantuan pak promotor tinju
Suprapto David
. Akhirnya dalam satu minggu bisa full mengajar di dua sekolah.
singkat cerita Setelah 2 tahun berjalan (sempat pindah-pindah tempat tinggal juga) rasanya kok hidup sendiri itu benar-benar "njelehi" akhirnya saya beranikan melamar perawan ayu timur jembatan Tangkil tempat saya tinggal sekarang ini , harapannya simpel, " diterima alhamdulillah, ndak ketrima ya nangiss" (karena waktu itu belum musim dangdut koplo jadi kalau sedih tidak bisa dibawa joget ) dan akhirnya yess diterima.

Setelah Kurang lebih 1 tahun berjalan kebetulan ada pembukaan lowongan CPNS besar-besaran se-Indonesia kala itu, naluri berani saya muncul kembali dan tak tunggu lama saya pun ikut daftar di kota kelahiran. Bersaing bersama teman-teman dan para senior satu almamater. Akhir cerita saya dimudahkan oleh Allah dalam menjalani rangkaian test dan lolos. karena dari awal modalnya cuma ada sedikit keberanian makanya saya hanya ada diperingkat bawahnya
Edy Suwandito
juga coach
Triyanto Budi Santosa
.
Next, Waktu terus berjalan, karena kala itu penempatan tugas yang agak jauh dari rumah, naluri berani saya muncul kembali. Dengan di tambah semangat meningkatkan kesejahteraan hidup maka saya beranikan diri untuk mengajukan mutasi sekolah, meski prosesnya agak susah namun Alhamdulillah bisa terealisasi. Terimakasih untuk semua yang sudah membantu dan maafkan atas segala yang kurang berkenan selama disana.
Akhirnya bahwa keberanian itu sama seperti semangat, hidup ini tanpa semangat bagaimana mungkin bisa maju, maka jaga dan pelihara semangat agar tetap ada dijiwa ini.



ALTAZIA ACHMAD. D

Karakter tertutup identik dengan kepribadian introvert (kebalikan ekstrovert). Meskipun begitu, introvert tidaklah sama dengan antisosial ya...