Kenangan akan “Simbok” kembali mengajarkan padaku saat ini. Kita harus tetap menghargai hadir seseorang yang selalu ada dengan kita, meski kita merasa bosan dan menginginkan sosok lainnya. Tapi percayalah, menemukan pengganti yang setara sungguh tidak mungkin adanya.
Masing-masing orang memiliki karakter dan keberadaannya masing-masing. Bila aku belum belajar dari kehilangan, mungkin aku tidak akan cukup mengerti bahwa satu sosok yang selalu ada itu tak akan pernah bisa tergantikan di kala ia pergi.
Saat ini aku sudah cukup dewasa untuk mengerti tentang cinta tanpa syarat yang dahulu beliau beri. Bukan sekedar mengajari, beliau juga memberi contoh yang nyata bahwa cinta tanpa dusta bukanlah sebuah dongeng semata. Aku hampir tak pernah melihat air mata kesedihan mengurai dari pipinya. Tapi yang aku tahu, dalam keadaan menangis pun, senyum simpul akan selalu terurai dari lengkungan bibirnya.
Meski anak yang nakal ini selalu membuatnya marah, tidak pernah henti pula ia memaafkan. Tidak pernah letih ia menasehatkan, mengkhawatirkan, mempedulikan karena cinta yang besar akan selalu mampu peduli meski amarah dan emosi kerap kali mendominasi.
***
Aku hanya baru menyadari bahwa yang selama ini aku pelajari tidaklah cukup untuk memahami tentang arti cinta yang sedang ku cari. Tapi kenangan akan beliau seakan menegur ku lembut dan mengatakan “Ibu akan selalu cinta, meski dari tempat yang tak pernah bisa kau lihat.”
Maka mana mungkin aku kembali berdusta bahwa Allah sudah menetapkan derajat tinggi kepada setiap Ibunda di dunia ini tanpa sebuah alasan yang pasti. Dan aku mulai bisa mengetahui kembali tentang anugerah terindah yang pernah ku miliki dan aku juga akhirnya bisa mengenali bahwa anugerah yang selama ini ku nikmati pernah aku sebut dengan “Simbok”.
Do'a kami & sanak saudara buat simbok Sadinah:" semoga Allah menempatkanmu ditempat yang baik, dilapangkan kuburnya & dijauhkan dari siksa kubur. Aamiin"
Teriring do'a buat keponakanku. Semoga diijabah oleh Allah.
" Selalu jadi anak yang kuat ya Mbak meme, Gusti Allah sedang mengajarimu jadi anak mandiri. Percayalah, Kelak kau akan mengerti "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar